Kamis, 11 April 2013

TUMBUH DALAM PERJUANGAN

Mereka hanya tahu akan arti hidup dari cerita, menjalani setiap inci perkembangan tubuhnya dari pergulatan waktu yang mereka lalui tanpa hangatnya pelukan di setiap sedih dan senyumnya, bukankah burung merpati yang terbang jauh pasti akan kembali untuk memberikan kehangatan pelukan sayap pada anaknya. walau terkadang merpati itu hanya memberikan suara kicauan dari kejauhan untuk menanyakan kabar tumbuhnya tubuh pada anak yang dia tingglkn di sarang sederhana pada sebuah ranting yang terlihat kokoh namun suatu saat akan patah.

Sarang yang sederhana namun mampu memberikan kehangatan yang melebihi kehangatan dari tebalnya selimut khasmir, dan ranting yang setia menjaga sarang dari hempasan angin, walau tak jarang merpati lain juga memberikan sayapnya pada anak yang sedang membutuhkan kehangatan induknya, pinjaman sayap yang sangat berarti membuat mereka merasa nyaman walau harus terpisah dari sang induk yang jauh terbang di antara pohon -pohon dan langit biru. induk yang selalu merasa lelah diantara rasa rindu akan pelukan dan genggaman erat jari  mungil anak di sarang tak jarang selalu menghentikan kepakan sayapnya sesaat untuk beristirahat dan membuang segala lelah yang mendera.

Hempasan angin terkadang membuat induk merpati seolah menyerah untuk terbang melintasi birunya langit, dan membuatnya berfikir untuk kembali ke sarang untuk sekedar menggenggam cakar - cakar mungil dari anaknya di sarang. namun keputus asaan yang terkadang singgah membuatnya harus mengumpulkan semua kekuatan untuk melanjutkan perjalanannya demi anak - anak yang selalu setia menunggu diantara tumbuh kembang tubuh mereka.  kicauan isi sarang sederhana membuat induk merpati kembali membulatkan tekad untuk tetap terbang dan terbang. keyakinannya hadir dari bisikan lembut anak yang tetap bersemangat untuk tumbuh dalam sarang sederhana.

Dan kelak merpati -merpati mungil yang tumbuh dalam pergulatan tanpa kehangatan pelukan sayap induk merpati itu akan belajar terbang dan segera mengikuti jejak - jejak sang induk dan hingga tiba dimana waktu membawa kepakan sayap mungil itu untuk terbang melintasi birunya langit dan akan hinggap di dahan tempat induk merpati membuat sarang ataukah sang induk yang tidak pernah mengajarkan anaknya terbang akan datang menjemput dan membawa meraka ke dahan tempat  sarang yang mungkin masih baru untuk di jadikan tempat bernaung dan bercengkrama dengan kehidupan baru.

"Mereka tumbuh dalam pejuangan mendapatkan arti hidup dan kebahagiaan walau terkadang rintangan kehidupan selalu datang mengitari sarang sederhananya, teruslah berlatih mengepakkan sayap wahai merpati mungil hingga kelak induk akan datang menjemput dan membawamu ke sarang di dahan kokoh untuk kembali membuka lembaran waktu kehidupan yang baru"

( surty, jakarta 12 April 2013 )





0 komentar:

Posting Komentar